Pengendalian Bencana Banjir pada Sub DAS Pesing Kecamatan Pleret

Authors

  • Fitri Adifa Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Farhan Hilmy UPN “Veteran” Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jgit.v2i2.260

Keywords:

Banjir, Bencana, Pengendalian

Abstract

Banjir yang terjadi di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul memiliki 3 tingkat kerawanan. Kelas tingkat kerawanan banjir yang ditemukan yaitu kelas tingkat kerawanan yang rendah seluas 584.446 ha, kelas tingkat kerawanan yang sedang seluas 925.243 ha, dan kelas tingkat kerawanan yang tinggi seluas 127.877 ha. Tingkat kerawanan tersebut harus dilakukan pengendalian agar dapat meminimalisir resiko dan dampak yang mungkin terjadi. Oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji mengenai pengendalian bencana banjir yang dapat dilakukan di Sub DAS Pesing di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian yang didapat secara pendekatan teknis, arahan pengelolaan yang dapat diterapkan untuk pengendalian banjir di daerah yang diteliti yaitu pembuatan lubang resapan biopori di penggunaan lahan pemukiman dan pembuatan kolam retensi seluas 150 x 180 m dengan kedalaman 4 m di penggunaan lahan sawah.

References

Kamiana, I. M. (2011). Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunnan Air. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nugro, P., Pusat, R., Lingkungan, T. (2014). Penyebab Banjir di Wilayah Perkotaan yang Padat Penduduknya. Causes Flooding in City Area Which are Very Densely Populated, 7 (2), 205.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan Air Hujan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.

Puturuhu, F. (2015). Mitigasi Bencaana dan Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rakuasa, H., & Latue, P. C. (2023). Analisis Spasial Daerah Rawan Banjir Di Das Wae Heru, Kota Ambon. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 10(1), 75-82.

Rakuasa, H., & Latue, P. C. (2023). Analisis Spasial Daerah Rawan Banjir Di Das Wae Heru, Kota Ambon. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 10(1), 75-82.

Rosyidie, A. (2013). Banjir: Fakta dan Dampaknya, serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Perencanaan Wilayah dan Kota, 24 (3), 241-249.

Sandhyavitri, A., Fauzi, M., Gunawan, G., Sutikno, S., Amri, R., Siswanto, Suryawan, I., Mukti, M. A., & Riza, S. (2015). Mitigasi Bencana Banjir dan Kebakaran. In Universitas Riau Press Pekanbaru, 1.

Sudirman, Sutomo, S. T., Barkey, R., & Ali, M. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Banjir/Genangan di Kota Pantai dan Implikasinya Terhadap Kawasan Tepian Air. Seminar Nasional Space, 4 (3), 141-157.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Wulandari. A. (2013). Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Asrama Putri SMA MTA Semanggu Surakarta, 1.

Wuwur, C. W., Nasjono, J. K., & Utomo, S. (2019). Analisis Atas Debit Maksimum DAS Manikin Menggunakan Metode Rasional dan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Jurnal Teknik Sipil, 8 (1).

Published

2025-04-13

How to Cite

Adifa, F., & Hilmy, F. (2025). Pengendalian Bencana Banjir pada Sub DAS Pesing Kecamatan Pleret. Jurnal Greenation Ilmu Teknik, 2(2), 97–102. https://doi.org/10.38035/jgit.v2i2.260