The Inauguration of the President and Vice President by the MPR Does Not Have Constitutional Legitimacy from a State Administration Perspective
DOI:
https://doi.org/10.38035/jgsp.v3i4.544Keywords:
Presidential and Vice-Presidential Inauguration, Constitutional Legitimacy, Constitutional AffairsAbstract
The inauguration of the President and Vice President is a crucial moment in the Indonesian state system that must be carried out in accordance with constitutional legitimacy. Legality and legal certainty are the foundation for inaugurated officials to have legitimate authority and be widely accepted. This study analyzes inaugurations conducted by the People's Consultative Assembly (MPR) without constitutional legitimacy, focusing on procedures, formal requirements, and the MPR's compliance with the 1945 Constitution, the Election Law, and related MPR regulations. The method used is a normative juridical and conceptual approach, through a review of legislation, constitutional law literature, and analysis of hypothetical cases. The results show that inaugurations without constitutional legitimacy do not meet the formal or substantive requirements stipulated in the law. It creates legal uncertainty and can weaken the principle of checks and balances, the stability of government institutions, and political legitimacy. Officials inaugurated under these conditions face legal and political challenges that can affect government effectiveness. This research emphasizes the importance of strengthening procedural mechanisms, the role of oversight bodies such as the Constitutional Court and the House of Representatives (DPR), and public legal education to ensure that the inauguration of state officials consistently complies with constitutional provisions. Recommendations include reforming inauguration regulations to clarify the authority of the People's Consultative Assembly (MPR), increasing the transparency of the process, and strengthening public understanding of constitutional principles. Implementing these measures will strengthen the legitimacy of state officials, maintain legal certainty, and support democratic stability in Indonesia.
References
Alfarizi, A., & Zwiki, F. (2024). Keadilan dan Kepastian Hukum dalam Pemilu Serentak di Indonesia. Advances In Social Humanities Research, 2(1), 83-91.
Anggreni, D., Fuadi, A., Fitriyani, F., & Al-Kautsar, M. I. (2024). Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menjamin Kedaulatan Hukum di Indonesia. Hutanasyah: Jurnal Hukum Tata Negara, 3(1), 11-26.
Bahri, R. A. (2025). Pelantikan Kepala Daerah oleh Presiden: Telaah Kritis Kewenangan dalam Kerangka Otonomi Daerah. Journal of Interdisciplinary Legal Perspectives, 1(2), 73-84.
Basri, A. R., Sawir, M., Kamaluddin, S., & Pongtuluran, R. (2024). Lanskap Pemerintahan: Memahami Perbedaan dan Implikasi Sistem Presidensial, Parlementer, dan Semi Presidensial. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 6(1), 63-73.
Budhiati, I. (2020). Mahkamah Konstitusi dan kepastian hukum pemilu: Tafsir Mahkamah Konstitusi terhadap UUD NRI Tahun 1945 untuk kepastian hukum pemilu. Jakarta: Sinar Grafika.
Harianja, F. M., Pinasang, D. R., & Lumintang, D. S. (2024). Implementasi Pemilihan Umum Presiden dalam Kajian Konstitusionalitas Sistem Presidensial di Indonesia. Lex Administratum, 12(4).
Hasanuddin, A., Rahman, A., & Aswari, A. (2025). Integritas Hakim Terhadap Penegakan Supremasi Hukum Di Indonesia Perspektif Hukum Tata Negara. Journal of Lex Theory (JLT), 6(1), 244-255.
Idris, F., & Wardana, D. J. (2023). Aspek Hukum Presidensial Threshold dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia. UNES Law Review, 5(4), 2507-2516.
Indratanto, S. P., Nurainun, K. L., & Kleden, K. L. (2020). Asas Kepastian Hukum Dalam Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Berbentuk Peraturan Lembaga Negara Dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. Jurnal Ilmu Hukum, 16(1).
Ismail, N. V., Wantu, F. M., & Tome, A. H. (2025). Ambivalensi Putusan Hakim: Tantangan dalam Upaya Hukum dan Penegakan Hukum Pilkades di Indonesia. Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(3), 2920-2933.
Kansil, C. S., & Tobing, S. A. (2024). Arti Dan Makna Memahami Konsep Konstitusionalisme & Demokrasi Dalam Konteks Implementasi Sistem Tata Negara. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 4(2), 192-203.
Pangaribuan, R. R., Palilingan, T. N., & Mewengkang, F. S. (2023). Pembagian Kekuasaan dalam Sistem Pemerintahan di Indonesia. Lex Administratum, 11(5).
Pratyahara, K. N., Suryana, K. D., & Herawati, K. M. (2024). PENGUSULAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SEBAGAI PESERTA PEMILU MENURUT UNDANG-UNDANG PEMILIHAN PRESIDEN. Nusantara Hasana Journal, 4(4), 97-108.
Putri, S. C., & Harvelian, A. (2025). Tinjauan Yuridis Ketetapan MPR Tentang Pelantikan Presiden Wakil Presiden. HUMANIORUM, 3(1), 51-57.
Ramadhani, M., Rahayu, S., Irawan, A. D., Babussalam, A., Sirait, R. M., Kusumoningtyas, A. A., . . . Hariri, A. (2025). Hukum Tata Negara: Teori, Prinsip, dan Praktik Ketatanegaraan Indonesia. Agam: Yayasan Tri Edukasi Ilmiah.
Sari, K. Y., & Wiraguna, S. A. (2025). DINAMIKA YURIDIS PROSES PERKARA PENGUJIAN FORMIL UNDANG-UNDANG DI MAHKAMAH KONSTITUSI INDONESIA. Jurnal Kontekstualisasi Hukum dan Masyarakat, 6(2).
Seputra, H. R., & Suyatno, S. (2024). Kekuasaan sebagai Dasar Legitimasi Hukum dalam Pemikiran Filsafat Hukum. AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 5(01), 1206-1217.
Silitonga, M. P., & Wijayati, A. (2024). Kewenangan MPR Sebagai Lembaga Tinggi Negara. Honeste Vivere, 34(1), 92-99.
Sukimin, S. (2020). Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Jurnal Usm Law Review, 3(1), 112-134.
Sumodiningrat, A. (2021). Meninjau Ulang Ketentuan Presidential Threshold Dalam Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Di Indonesia. Jurnal Kajian Pembaruan Hukum, 1(1), 49-74.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Amirudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Greenation Sosial dan Politik (JGSP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JGSP.
