Omnibus Law in Legislative Drafting: Realising High-Quality Legislation in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.38035/jgsp.v3i4.530Keywords:
Omnibus Law, Formation of Legislation, Legal Quality, Constitutional LawAbstract
The implementation of the Omnibus Law method in Indonesia represents a significant innovation in the formation of legislation aimed at ensuring legal quality, coherence, and efficiency. As noted by Jimly Asshiddiqie, the Omnibus Law can serve as a corrective mechanism to overcome hyper-regulation and legal fragmentation that have long undermined legal certainty and governance. However, its application raises questions about democratic legitimacy, public participation, and the balance of power among state institutions. From Hans Kelsen’s perspective, the Omnibus Law must still adhere to the principle of a hierarchical legal order (Stufenbau theory), ensuring that every regulation derives its validity from higher norms, ultimately grounded in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (UUD 1945). Thus, while the Omnibus Law offers potential to enhance the quality of legislation in Indonesia, its success depends on maintaining constitutional conformity, participatory inclusiveness, and alignment with both theoretical and practical demands of a democratic legal state.
References
Achmad Ali. (2002). Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), penerbit toko gunung agung, Jakarta.
Agus Riwanto, (2017). “Mewujudkan Hukum Berkeadilan Secara Progresif Perspektif Pancasila”, Jurnal Al-Ahkam, 2(2).
Anita S. Krishnakumar. (2009. “Representation Reinforcement: A Legislative Solution To A Legislative Process Problem”, Harvard Journal on Legislation, Vol.46, 2009.
Antoni Putra. (2020). “Penerapan Omnibus Law dalam Reformasi Regulasi”, Jurnal Legislasi Indonesia, 17(1), 2020.
Bayu Dwi Anggono. (2014). “Omnibus Law sebagai Mekanisme Pembentukan Undang-Undang: Peluang Adopsi dan Tantangannya dalam Sistem Perundang-undangan Indonesia”, Jurnal Rechtsvinding, 9(1).
Bentham, J. (2000). An introduction to the principles of morals and legislation. Kitchener, ON: Batoche Books.
Burns, J. H., & Hart, H. L. A. (1977). A comment on the Commentaries and A fragment on Government. London: The Athlone Press.
Darji, in Hyronimus Rhiti Darmodihardjo. (2011). Filsafat hukum: Edisi lengkap (Dari klasik sampai postmodernisme). Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Donald Black. (2020). (trans) Bambang Murtianto ; Stevano Brando Thoviano. Behavior of Law : Perilaku Hukum. Jakarta : Pelangi Cendekia.
Fatmawati. (2010). Struktur dan Fungsi Legislasi Parlemen dengan Sistem Multikameral: Studi Perbandingan antara Indonesia dan Berbagai Negara (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2010).
Fence M. Wantu, (2012). “Mewujukan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Dalam Putusan Hakim di Peradilan Perdata, Jurnal Dinamika Hukum, (Gorontalo) Vol. 12 Nomor 3, September 2012.
Ihsanuddin, “Setahun Jokowi dan Pidatonya soal Omnibus Law RUU Cipta Kerja”, Kompas.com, https://nasional.kompas.com/read/2020/10/20/06255981/setahun-jokowi-dan-pidatonya-soal-omnibus-law-ruu-cipta-kerja?page=all, last accessed 18 March 2022
Jalaludin. (2011). “Hakikat dan Fungsi Peraturan Perundang-Undangan Sebagai Batu Uji Kritis terhadap Gagasan Pembentukan Perda yang Baik”, Jurnal Aktualita, 6(3)
Jimly Asshiddiqie. (2022). Gagasan Negara Hukum Indonesia, https://www.pn-gunungsitoli.go.id/assets/image/files/Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf, accessed 15 March 2022
John Locke. (2001). Two Treatises of Civil Government, cited in M. D. A. Freeman, Introduction to Jurisprudence, 7th ed. London: Sweet & Maxwell.
Koen J. Muylle., (2004). “Improving the Effectiveness of Parliamentary Legislative Procedures”, Statute Law Review, 3.
L.J. Van Apeldoorn. (1993). Pengantar Ilmu Hukum, (trans) Oetarid Sadino, Jakarta: Pradnya Paramita.
Lawrence M. Friedman. M. Khozim (2015). (trans). Sistem hukum : Perspektif ilmu sosial Bandung : Nusa Media
Luthfia Ayu Azanella. (2022). “Apa Itu Omnibus Law, yang Disinggung Jokowi dalam Pidatonya?”, Kompas.com, https://bit.ly/3g85pkA, last accessed 18 March 2022
Maria Farida, “Laporan Kompendium Bidang Hukum Perundang-Undangan”, National Law Development Agency (BPHN), 2008, p. 11, available at https://www.bphn.go.id/data/documents/kompendium_perundang2an.pdf
Moh. Kusnardi and Harmaily Ibrahim. (1988). Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PSHTN FH UI and Sinar Bakti.
Mukti Fajar MD and Yulianto Ahmad. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Hukum Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Naskah Akademis RUU tentang Cipta Kerja, file:///C:/Users/User/Downloads/Naskah-Akademis-RUU-tentang-Cipta-Kerja.pdf, pp. 23–24.
Nomonsen Sinamo. (2016). Ilmu Perundang-Undangan. Jakarta: Jala Permata Aksara.
Nonet, P., & Selznick, P. (2003). Hukum Responsif : Pilihan di Masa Transisi. Jakarta : United Nations Department.
O.Notohamidjojo. (1970). Makna Negara Hukum Bagi Pembaharuan Negara dan Wibawa Hukum Bagi Pembaharuan Masyarakat Di Indonesia, Jakarta: Badan Penerbit Kristen.
Oleske, J. V. Jr. (2009). Omnibus Legislation in the States. Legislation and Public Policy, 12.
Padmo Wahjono. (1984). Guru Pinandito, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Peter Mahmud Marzuki. (2008). Pengantar Ilmu Hukum, Kencana, Jakarta
Pratiwi, E. (2022). Teori utilitarianisme Jeremy Bentham: Tujuan hukum atau metode pengujian produk hukum. Jurnal Konstitusi, 19, pp. 273–274.
Rasjid, L. (1984). Filsafat hukum: Apakah hukum itu? Bandung: Remadja Karya CV.
Riduan Syahrani. (1999). Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung.
Rizal Irvan Amin, et al., (2020). “Omnibus Law Antara Desiderata dan Realita”, Jurnal Hukum Samudera Keadilan, 15(2), 2020.
Saldi Isra. (2010). “Pergeseran Fungsi Legislasi, Menguatnya Model Legislasi Parlementer Dalam Sistem Presidensial Indonesia”. Jakarta: Rajawali Pers.
Salim HS and Erlias Septiana Nurbani. (2013). Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salman, H. R. O. (2010). Filsafat hukum (Perkembangan & dinamika masalah). Bandung: PT Refika Aditama.
Satjipto Rahardjo. (2006). Ilmu Hukum, 6th ed. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Satya Arinanto. (2018). Politik Hukum 1, 1st ed. Jakarta: Faculty of Law, Universitas Indonesia.
Sayuti Una. (2004). Pergeseran Kekuasaan Pemerintahan Daerah Menurut Konstitusi Indonesia (Kajian tentang Distribusi Kekuasaan antara DPRD dan Kepala Daerah Pasca Kembali Berlakunya UUD 1945) (Yogyakarta: UII Press.
Seidman, A., Seidman, R. B., & Abeysekere, N. Legislative drafting for democratic social change: A manual for drafters. Kluwer Law International.
Soetandyo Wignjosoebroto, (2006). “Menggagas Terwujudnya Peradilan yang Independent dengan Hakim yang Tidak Memihak”, Buletin Komisi Yudisial I(3), Dec 2006
Stone Sweet, A. (2000). Governing with Judges: Constitutional Politics in Europe. Oxford: Oxford University Press.
Sumaryono, (2002). “Etika dan Filsafat, Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas”. Jakarta: Kanisius.
Suparman Marzuki, (2010). “Politik Hukum Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada Era Reformasi: Studi tentang Penegakan Hukum HAM dalam Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu”, Doctoral Dissertation, (Yogyakarta: Faculty of Law, Universitas Islam Indonesia)
Theo Huijbers. (1982). Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius.
USAID, (2009). “RegMap: Melembagakan Reformasi Peraturan Perundang-undangan di Indonesia”, Jakarta: USAID.
Vincent Suriadinata. (2019). “Penyusunan Undang-Undang di Bidang Investasi: Kajian Pembentukan Omnibus Law di Indonesia”, Jurnal Refleksi Hukum, 4(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 K. Johnson Rajagukguk, Faisal Santiago, Ahmad Redi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Greenation Sosial dan Politik (JGSP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JGSP.
