Legal Implications of Separation of Regional Assets in Regionally-Owned Enterprises for the Protection of Public Assets and State Financial Accountability

Authors

  • Nurakhman Universitas Borobudur, Jakarta, Indonesia
  • Riswadi Universitas Borobudur, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jgsp.v3i4.512

Keywords:

Separation Of Regional Assets, BUMD, Public Asset Protection, State Financial Accountability, BPK Supervision, Good Governance

Abstract

This study analyzes the legal implications of the separation of regional assets in Regionally-Owned Enterprises (BUMD) on the protection of public assets and state financial accountability. The separation of regional assets, as regulated in Article 298 paragraph (5) of Law Number 23 of 2014 in conjunction with Law Number 9 of 2015, emphasizes that the separated regional assets constitute capital investment by the regional government to BUMD. After capital investment, these assets are no longer recorded as part of the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD), but become BUMD assets as a separate legal entity in accordance with Article 4 of Government Regulation Number 54 of 2017. This study uses a statutory and conceptual regulatory approach by analyzing the provisions of Law Number 17 of 2003 concerning State Finance, Law Number 1 of 2022 concerning Financial Relations between the Central Government and Regional Governments, and other derivative regulations such as PP 54/2017 and Permendagri 118/2018. The study results indicate that separated regional assets remain categorized as state finances as long as the regional government has significant ownership or control. Therefore, management of Regionally-Owned Enterprises (BUMD) is required to comply with Government Accounting Standards (PP 71/2010) and is subject to supervision by the Supreme Audit Agency (BPK) in accordance with Law Number 15 of 2004. Protecting public assets requires strengthening regional regulations, transparent oversight mechanisms, and the application of good governance principles to prevent misuse, uncontrolled privatization, and corruption, as specified in Law Number 31 of 1999 in conjunction with Law Number 20 of 2001. This study's recommendations emphasize the importance of regulatory synergy and an increased role of internal and external supervisors to ensure that separated regional assets continue to provide optimal benefits to the public.

References

Adrian Sutedi, SH (2022). Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Sinar Grafika.

Amtiran, P. Y., & Molidya, A. (2020). Pengelolaan keuangan negara. Journal of Management: Small and Medium Enterprises (SMEs), 12(2), 203-214.

Anggoro, D. D. (2023). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Arrofii, D. Y. T., & Muhammad, S. A. (2025). Implementasi Prinsip Good Corporate Governance dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di BUMN. Padjadjaran Law Review, 13(1), 47-59.

Basri, H. (2021). Kajian Hukum Terhadap Pengelolaan Aset Daerah. REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum, 9(1).

Daffa, A. R., & Herwiyanti, E. (2023). Tinjauan Literatur Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Pada Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Economics and Digital Business Review, 4(2), 217-230.

Efridha, N., Nasution, B., Nasution, F. A., & Mulyadi, M. (2023). Analisis Akibat Hukum Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Dikaitkan Dengan Kebijakan Direksi dalam Kegiatan Bisnis. Recht Studiosum Law Review, 2(1), 129-140.

Hardani, R. (2025). Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Regulasi, Proses Bisnis, Dan Manajemen Resiko. Yogyakarta: Deepublish.

Hartono, M. S., Suarmanayasa, I. N., Suastika, I. N., Utami, A. I. D. A., & Sari, L. S. E. (2024). Penyertaan Modal Daerah pada BUMD Kabupaten Buleleng. Saraswati: Jurnal Kelitbangan Kabupaten Buleleng, 3(2), 63-78.

Ismail, A., Hardi, E. A., & Noor, F. (2022). Analisis Peran Badan Usaha Milik Daerah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada PDAM Tirta Batanghari). Digital Bisnis: Jurnal Publikasi Ilmu Manajemen Dan E-Commerce, 1(4), 20-34..

Juliyanti, W. (2023). Akuntabilitas publik dan pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) di Indonesia. Reviu Akuntansi, Manajemen, Dan Bisnis, 3(1), 1-17.

Marisi, M. (2017). Analisis Yuridis Pentingnya Pengawasan Otoritas Terhadap Bumn Go Public. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 12(2), 277-295.

Putra, W. E., & Wendry, W. S. (2023). Korelasi Opini Audit Bpk Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Propinsi Di Indonesia. Jurnal Bisnis Digital, 1(2), 61-74.

Putri, T. A., & Sitabuana, T. H. (2022). Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara Terhadap Badan Usaha Milik Negara (Bumn). Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(7), 1003-1018.

Sandi, M. Y., Muhjad, M. H., & Syaufi, A. (2023). Kekayaan negara yang dipisahkan dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk persero. Notary Law Journal, 2(3), 181-202.

Saskia, A., Setiawan, A. B., & Anwar, S. (2025). Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas dan Kompetensi Aparatur Terhadap Good Governance Pada Dana Kelurahan di Tingkat Kecamatan. Jurnal Akademi Akuntansi Indonesia Padang, 5(1), 117-130.

Sitorus, L., Sitompul, S. A., Kamila, N. F., & Pangestoeti, W. (2025). Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan Negara. Economic Reviews Journal, 4(1), 235-244.

Sutisna, N., TKA, R., & Mansor, S. (2025). Contextualizing Procurement Maturity: Lessons from Government Procurement for Enhancing Regional-Owned Enterprise (BUMD) Performance. International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science, 3(2), 666-682.

Suwandi, D., Abib, A. S., & Tamba, T. (2024). Pemisahan Kewenangan Kepala Daerah dalam Menjalankan Pemerintahan dengan Pemegang Saham BUMD. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP), 4(4).

Wibowo, A. (2025). Hukum administrasi negara. Semarang: Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik.

Downloads

Published

2025-11-23

How to Cite

Nurakhman, & Riswadi. (2025). Legal Implications of Separation of Regional Assets in Regionally-Owned Enterprises for the Protection of Public Assets and State Financial Accountability. Jurnal Greenation Sosial Dan Politik, 3(4), 905–913. https://doi.org/10.38035/jgsp.v3i4.512

Issue

Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Greenation Sosial dan Politik (November 2025 - Januari 2026)

Section

Articles

License

Copyright (c) 2025 Nurakhman, Riswadi

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Hak cipta :

Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:

  1. Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
  2. Penulis mengakui bahwa Jurnal Greenation Sosial dan Politik (JGSP) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
  3. Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JGSP.